IHSG Akan Dipengaruhi Rilisnya Data Inflasi
BEST PROFIT FUTURES – Pasca mengalami pelemahan tajam, IHSG mencoba bangkit dan dalam 2 hari perdagangan mampu mengalami kenaikan meski tipis.
Dalam pantauan kami, laju IHSG jelang perayaan hari buruh secara historikal 3 tahun terakhir hingga 2014 ini selalu dalam kondisi menghijau.
Laju bursa saham Eropa jelang perayaan May Day variatif cenderung melemah seiring rilis masih rendahnya Gfk consumer confidence Inggris,
serta turunnya PPI MoM Perancis, penjualan ritel Jerman dan Spanyol, hingga stagnannya rilis unemployment rate Jerman. Di hari MayDay,
tidak banyak bursa saham Eropa yang buka kecuali diantaranya FTSE Inggris yang masih dapat bergerak di zona hijau seiring respon positif
terhadap rilis kenaikan indeks manufaktur dan terlampauinya kinerja beberapa emiten. (Best Profit Futures)
Laju indeks-indeks saham utama di bursa AS berakhir positif jelang peringatan May Day. Positifnya laju bursa saham AS bukanlah kebetulan karena peringatan tersebut namun,
dipicu oleh pernyataan The Fed bahwa perekonomian masih dalam kondisi cukup baik, mampu mengatasi pengurangan berkelanjutan dalam program
pembelian obligasi, tetapi masih membutuhkan suku bunga ultra-rendah. (Best Profit Futures)
Pada perdagangan Jumat (2/5/2014) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4815-4830 dan resisten 4850-4868.
Laju IHSG berpotensi menguat tipis jika respons dari rilis inflasi dan neraca perdagangan dapat positif dan masih adanya
kenaikan volume beli di tengah hari kejepit pasca libur hari buruh. (Best Profit Futures)
Dolar bertahan di dekat lima bulan tertinggi terhadap yen di tengah spekulasi bahwa
Federal Reserve akan menaikkan suku bunga karena Bank of Japan mempertahankan pelonggaran moneter.
Mata uang AS telah menguat terhadap semua kecuali satu dari 16 mata uang utama dalam bulan ini karena kemungkinan berdasarkan (Best Profit Futures)
pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bulan depan naik menjadi 94 persen dari 71 persen pada akhir Oktober.
Indeks greenback tetap berada di dekat level tertinggi sembilan bulan setelah data pada hari Selasa menunjukkan penjualan ritel AS lebih kuat dari perkiraan dan
Presiden The Fed Boston Eric Rosengren mengatakan bank sentral akan memperketat dengan cepat stimulus fiskal tambahan.
Presiden terpilih Donald Trump telah mengusulkan meningkatkan pengeluaran dan pemotongan pajak.
Dolar sedikit berubah di level 109,02 yen pada pukul 09:10 pagi di Tokyo dari Selasa kemarin, ketika menyelesaikan keuntungan dua hari dan menyentuh level 109,34,
tertinggi sejak 2 Juni. Dolar telah menguat 4 persen dalam bulan ini. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama,
naik 0,1 persen, memperpanjang kenaikan untuk bulan November menjadi 2,4 persen.
Sumber dari finance.detik.com